6 Tempat Wisata Di Kulon Progo
6 Tempat Wisata Di Kulon Progo

Tempat Wisata Di Kulon Progo – Sehabis bantul serta gunung kidul, kulon progo pula tidak ingin tertinggal menyajikan tempat darmawisata yang asik buat didatangi selama di Yogyakarta. Akhir-akhir ini, tempat wisata Kulon Progo sering menjadi bahan pembicaraan di sosial media. Bukan hanya karena keindahannya yang memukau tapi juga karena keasrian tempatnya yang masih terjaga.
Kalau sudah mulai bosan dengan tempat wisata yang itu-itu saja di Jogja, Kulon Progo adalah tempat yang pas untuk kamu kunjungi. Berikut ini daftar tempat wisata Kulon Progo yang tidak boleh kamu lewatkan.
1. Air Terjun Kedung Pedut
Curug Kedung Pedut merupakan salah satu tempat wisata alam Yogyakarta, lebih tepatnya kawasan Kulon Progo. Untuk mencapai Air Terjun Kedung Pedut bukanlah tugas yang mudah, pengunjung harus mendaki gunung di sepanjang jalan setapak di atas bukit yang sudah dipotong. Namun saat mendaki menyusuri jalan setapak di atas bukit, pengunjung akan menikmati pemandangan indah khas Kulon Progo, seperti tata ruang persawahan yang hijau asri dengan metode tanam bertingkat, kemudian ke atas gunung akan melihat pegunungan yang tinggi. Di lereng berlumut yang landai tebing, satu pohon penuh dengan pepohonan, dan di sisi lain ada jurang maut. Selama perjalanan menuju Air Terjun Kedung Pedut, pengunjung akan melewati beberapa tempat wisata alam lainnya, seperti Gunung Ranan, Gua Kiskendo, dan Gua Seplawan.
Air Terjun Kedung Pedut terkenal dengan pesona alam dan warna airnya yang menawan. Warna air Air Terjun Kedung Pedut terdiri dari dua warna yaitu putih bening dan hijau Tusca. Warna putihnya sangat jernih karena banyak air di air terjun sebelah kedung ini, dan tosca yang hijau terbentuk dari pantulan bebatuan di dasar sungai, matahari memantulkan matahari. Padahal, Kedung Pedut masih satu aliran dengan wisata alam lainnya, seperti air terjun Kembang Soka yang memiliki air terjun bertingkat dan mata air lumpur tuk-tuk. Mata air lumpur ini merupakan sumber alam air terjun Kembang Soka dan Kedung Pedut.
Selain warna airnya yang indah, keunikan lain dari air terjun Kedung Pedut ini adalah kolam renangnya yang alami. Kolam ini adalah Kedung, atau bisa dibilang merupakan kolam yang dalam di dekat dada orang dewasa. Kedung digunakan sebagai tempat bermain air, dan area sekitar air terjun tidak digunakan untuk bermain air, tetapi hanya dinikmati masyarakat. Bambu itu menempel di dinding tebing. Bambu bisa dijadikan tempat duduk untuk menikmati indahnya pemandangan kolam alami, dan Anda bisa beristirahat setelah bermain di kolam alami tersebut.
Di air terjun Kedung Pedut terdapat beberapa jenis Kedung yang berbeda yaitu Kedung Merak, Kedung Merang, Kedung Lanang, Kedung Wedok dan Kedung Anyes. Kedalaman warung ini sekitar 2 hingga 5 meter, di sebelah kedung terdapat beberapa tempat peristirahatan bambu bagi wisatawan untuk beristirahat, memberikan kesan natural.
2. Kalibiru Dan Pule Payung
Beberapa tahun yang lalu, beberapa orang mengenal tempat bernama Kalibiru ini. Objek wisata yang populer di kalangan wisatawan. Kalibiru dikenal dengan lokasi (lokasi) yang khas, di mana Anda bisa berfoto dengan papan kayu yang ditempel di pepohonan dengan latar belakang pemandangan alam yang hijau dan asri. Latar belakang adalah pemandangan waduk Sermo dan perbukitan yang ditorehkan.
Jumlah spot fotografi di Wisata Alam Kalibiru ada sekitar 10 spot yang semuanya berlatar belakang Waduk Sermo. Semua spot foto di sini memenuhi standar keamanan. Karena setiap turis yang datang pasti memakai ikat pinggang di badannya. Untuk memprediksi apakah hal yang tidak diinginkan telah terjadi, masih ada tali untuk melindungi tubuh.
Tahun lalu, Wisata Alam Kalibiru menarik minat tetangga baru yang tak ingin pandai memajang dan membeli spot foto. Pulepayung adalah sebutan tetangga sebelah Wisata Alam Kalibiru di Kabupaten Kulumpuro. Wisata Alam Pulepayung mengadopsi konsep yang sama dengan pendahulunya yaitu Wisata Alam Kalibiru yaitu spot pemandangan dan permainan outdoor dengan latar belakang pemandangan. Jarak tempuh ke wisata alam Pulepayung dan Kalibiru sekitar 2 kilometer. Jika anda dari Waduk Sermo sudah di sinilah Sebelum menuju Wisata Alam Kalibiru ikuti petunjuk jalan. Jumlah objek wisata di wisata alam Pulepayung kurang lebih sama dengan jumlah objek wisata di wisata alam kalibiru yaitu sekitar 8 objek wisata. Yang paling terkenal di antara mereka adalah “Sepeda Langit”, “Ayunan”, “Lollipop”, “Jembatan Surga”, “Rubah Terbang”, “Waru”, dan “Luar Angkasa”.
Baca Juga Artikel : 5 Wisata Alam Jawa Tengah yang Mempesona
3. Goa Kebon Krembangan
Yogyakarta tidak cuma banyak akan adat, namun pula mempunyai banyak keelokan alam yang luar lazim. Tetapi, tidak seluruh metode sudah dieksplorasi seluruhnya, walaupun sebagian di antara lain tidak diketahui. Salah satunya merupakan Goa Ki Negara Dusun Tujuh di Dusun Krembangan, Kecamatan Panjatan, Kota Coulong Provence.
Padahal Negeri Goa Ki sendiri memiliki banyak potensi alam yang menarik. Salah satunya adalah air terjun cantik dengan cerita unik. ingin tahu? Di bawah ini akan saya uraikan beberapa fungsi Goa Kebon di Kulon Progo.
Air terjun merupakan salah satu pilar utama tempat wisata Goa. Tidak hanya indah, tetapi juga memiliki cerita yang menarik.
Dahulu kala, kawasan ini dibuka oleh seorang bernama Kiai Abdul Soleh sebelum tahun 1510. Kiai berinisiatif membuka lahan agar warga bisa mulai bertani dan menikmati hasil panen. Di dalam air terjun itu sendiri terdapat sebuah goa yang konon pernah digunakan oleh Kiai Abdul untuk mengajar murid-muridnya. Dari sanalah muncul istilah “Gua Kebon” atau gua di dekat tanah subur.
Keistimewaan lain dari air terjun Gua Kebon adalah alirannya yang tidak pernah habis atau disebut juga tempat peristirahatan. Menurut warga sekitar, hal tersebut terjadi karena air terjun tersebut tidak mengandalkan aliran sungai apapun atau langsung dari sumber air.
Tak jauh dari situ ada mata air khusus bernama Sendang Kiai Pitu. Tidak jelas apa arti spesifik dari nama tersebut. Namun yang jelas banyak orang percaya bahwa air dari sumber tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, air terjun di Goa Kibang memiliki goa yang cukup besar. Konon lebarnya bisa sampai lima meter. Menurut cerita lokal, Kaii Abdul menggunakan gua tersebut untuk menyampaikan ilmu agama kepada murid-muridnya.
Selain itu goa juga memiliki fungsi lain. Pada masa-masa awal penjajahan, orang sering menggunakan gua yang sama untuk bersembunyi dari tentara Belanda. Sayangnya, belum ada ahli yang bisa memberikan bukti yang dapat dipercaya tentang masalah ini.
Pulau Goa Kepong layak dikunjungi bagi pecinta wisata alam khususnya wisatawan goa. Begitu masuk, Anda akan langsung melihat pemandangan stalaktit dan stalagmit yang menakjubkan.
Apalagi terdapat stalaktit serta stalagmit yang ujungnya saling bertemumembuat sejenis tiang penyangga. Sayangnya , belum terdapat informasi komplit hal seberapa dalam gua ini serta seberapa jauh pengunjung bisa masuk.
Meski pembangunannya dimulai tahun lalu, namun lanskap alam Gua Keben belum resmi diluncurkan. Menurut kabar, hal inilah yang menjadi alasan mengapa banyak warga Columprogo dan sekitarnya yang masih awam dengan destinasi alam ini.
Ke depan, pengelola setempat berencana menambah beberapa fasilitas lain, seperti tempat perkemahan dan pusat oleh-oleh buatan ibu-ibu setempat. Namun untuk saat ini wisatawan tidak perlu terlalu khawatir, karena terdapat banyak fasilitas dasar seperti tempat parkir, mushola, kamar mandi, warung makan, dll.
Itulah beberapa ciri khas wisata alam Gua Kebon yang masih belum banyak diketahui warga Yogyakarta. Jika Anda kebetulan berada di kota Gudeg, tidak ada salahnya mengunjungi tempat wisata yang satu ini.
4. Kebun Teh Nglinggo
Di kawasan Yogyakarta banyak terdapat grup wisata yang sangat terkenal. Salah satunya wisata alam perkebunan teh Nglinggo. Luas areal perkebunan teh Nglinggo tidak lebih luas dari perkebunan teh lainnya, karena areal tersebut hanya menempati lahan beberapa hektar dan dikelilingi oleh taman tenaman milik warga sekitar. Berada di perkebunan teh ini pengunjung akan merasakan suasana damai dan tentram, apalagi saat berada di antara pepohonan teh akan membawa rasa nyaman dan sejuk.
Selain pemandangannya yang indah, di perkebunan teh Nglinggo ini pengunjung juga bisa belajar cara memetik teh dengan benar. Cara ini bisa dilihat pada warga sekitar perkebunan teh ini. Mereka bahkan mengajak wisatawan untuk melihat proses pengolahan teh dan menyediakan teh bagi wisatawan. Untuk mendaki gunung, pengunjung harus melewati tangga yang terbuat dari bambu.
Dari puncak gunung, pengunjung bisa melihat hampir seluruh bagian perkebunan teh Nglinggo dan menikmati pemandangan yang sangat indah. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di kebun teh Nglinggo, yang pertama adalah hiking di kebun teh. Selama daerah tersebut tidak tercemar, wisatawan dapat diizinkan untuk mendaki. Sore dan dini hari, pengunjung bisa menikmati pemandangan sunset dan sunrise dari puncak perkebunan teh Nglinggo.
Bagi wisatawan yang tidak ingin melewatkan sunrise dapat menginap di objek wisata ini, karena pihak pengelola telah menyiapkan tempat menginap serta menyediakan fasilitas dengan harga dan paket tertentu untuk penghuninya. Wisatawan juga bisa menikmati perjalanan off-road dengan jeep. Pengunjung akan menjelajahi adrenalin dan medan yang sangat menegangkan di perbukitan yang berpotongan topografi. Perjalanan off-road ini memiliki 3 rute, yang pertama adalah rute jarak pendek 2 jam, yang kedua adalah rute antara 4 jam, dan yang terakhir adalah rute jarak jauh 6 jam.
Selain itu, pengunjung juga bisa menuju ke rumah pohon atau stand untuk menikmati pemandangan yang indah. Platform pandang mengarah ke pegunungan dan perbukitan, sehingga seluruh pemandangan alam akan tampak lebih indah.
Selain itu wisatawan juga dapat menikmati wisata kuliner disini, terdapat beberapa warung untuk wisatawan yang menyediakan makanan dan minuman hangat. Pengunjung juga bisa berfoto di sekitar perkebunan teh Nglinggo. Spot foto yang paling banyak diminati adalah gardu pandang, karena memiliki background landscape yang indah sehingga dapat membuat foto menjadi lebih baik.
Baca Juga Artikel : 6 Tempat wisata terpopuler Blitar
5. Kebun Bunga Matahari Pantai Glagah
Beberapa bulan lalu, istilah taman bunga matahari di Jogja memang marak. Perkebunan indah ini langsung terkenal karena orang-orang mengunggah foto-foto bagusnya di sana.
Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Entah apa yang terjadi, karena saya tidak berada di Jogja, namun setelah membaca beberapa artikel terlihat bahwa orang-orang yang berbondong-bondong fokus untuk mengambil foto terbaik namun lupa menjaga kawasan.
Tidak ada salahnya berfoto karena merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan tidak lepas dari berwisata, namun sayangnya sebagian orang lalai saat memotret. Seperti halnya sebagian wisatawan yang memetik bunga matahari sesuka hati, sehingga tanaman lada milik warga pun ikut hancur, sekalipun bunga matahari ditanam untuk melindungi tanaman lada. Pengunjung mungkin juga akan diinjak-injak oleh pengunjung.
Taman bunga matahari ini bukanlah taman yang dulunya populer karena terletak di dekat Pantai Bantul Samas. Namun, ternyata banyak taman bunga matahari di Gulon Progo yang kebetulan berada di pantai bunga matahari Pantai Glagah. Jika Anda melewati Pantai Glagah, Anda akan menemukan Pantai Bunga Matahari di sebelah kanan. Kalau kesini bisa bermain-main di pantai dan mendapatkan bonus taman bunga matahari ini, dan cara menuju kesini juga sangat bagus, yang mengingatkan kita akan suasana film “Marina in Four Acts” (I will be secara terpisah Diperkenalkan di pos!).
Saat kami tiba, tidak banyak ladang bunga matahari dan penyebarannya tidak begitu luas, kebanyakan berkumpul di satu tempat. Ini karena jumlah bunga matahari tergantung pada musim. Dari April hingga Juni, musim panas pasti akan mekar penuh, dan Juni hingga September adalah puncak musim kemarau.
Di Jogja banyak terdapat taman bunga matahari tidak hanya di Kulon Progo, tapi juga di Bantul. Dibandingkan dengan taman bunga matahari di dekat Pantai Bantul Samas, taman bunga matahari ini sebenarnya tidak seluas itu, apalagi karena tidak ada jaminan semua bunga matahari akan bermekaran di sepanjang perkebunan di semua musim. Ketika saya datang ke perkebunan pada akhir April, sebagian besar bunga matahari sudah penuh sesak di beberapa titik.
Berkaca pada pengalaman taman cerah yang rusak akibat sinar matahari penuh di Bantul, mari kita kunjungi kita sebagai wisatawan sekaligus melestarikan tempat yang kita kunjungi. Sisi positif dari acara ini adalah warga sekitar semakin sadar akan potensi wisata daerahnya. Namun, setelah menjadi objek wisata, kita tetap harus memulainya dengan tidak merusak alam kita sendiri dan membantu mencegah kerusakan. Tentunya hal ini bisa dijadikan sebagai bentuk dukungan warga sekitar dalam mendapatkan pekerjaan baru selain memelihara pertanian.
Rute: Via Jalan Godean, keluar di Ringroad Barat (keluar di Jogja, tapi masih di area tersebut), lalu berkendara di Jalan Wates baru ke Kulon Progo. Ikuti rute Jalan Raya Wates ke Purworejo, masuk ke kawasan Kulon Progo, dan sampai di Pantai Glagah, kemudian belok kiri ke Pantai Glagah bila melihat papan petunjuk. Saat bertemu Pantai Glagah, jalan lurus hingga menemukan beberapa perkebunan bunga matahari di sebelah kanan.
Tiket Masuk Area Pantai Glagah: Rp 5.000 per orang
Taman Bunga Matahari: Donasi Rp 5.000 per orang.
Total: Rp 10.000 / orang
6. Goa Kiskendo
Kulon Progo di Daerah Istimewa Yogyakarta kaya akan kekayaan sejarah dan sumber daya alam, serta banyak tempat wisata.
Di Kulon Progo terdapat sebuah goa dengan sejarah ratusan tahun yang mampu menarik perhatian wisatawan. Gua tersebut bernama Gua Kiskendo.
Pada hari-hari biasa, jumlah maksimal orang yang mengunjungi goa bisa mencapai 100 hingga 150 orang. Apalagi saat hari raya tiba, apalagi saat libur lebaran jumlah wisatawan sangat banyak.
Jarang sekali wisatawan datang ke objek wisata ini sendirian, rata-rata datang secara berkelompok. Selain sebagai tempat wisata religi, terutama kunjungan ke padepokan, Gua Kiskendo sangat direkomendasikan sebagai wisata alam dan wisata edukasi.
Gua Kiskendo adalah gua yang terletak di atas Bukit Menoreh yang terbentuk melalui proses alamiah dan berbentuk penetrasi air selama ratusan tahun.
Panjang gua ini sekitar 600 meter, tapi ada juga yang bilang 800 meter. Jenis Goa Chiskondo adalah lubang basah karena atapnya berupa batu dan selalu meneteskan air.
Goa Kiskendo (Goa Kiskendo) telah menjadi daya tarik wisata disini, menampilkan berbagai tema pariwisata dalam satu kawasan.
Di Kawasan Wisata Gua Kiskondo, pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas wisata. diantara mereka:
Di tempat wisata Gua Kiskendo, aktivitas goa tracking menjadi konten utamanya. Kegiatan pelacakan gua biasanya dilakukan dengan pemandu atau pengasuh.
Di dalam goa Kiskendo masih sangat gelap, lembab dan dingin. Oleh karena itu, perlu penerangan berupa senter untuk navigasi. Helm melindungi kepala dari benturan dan tetesan air.
Saat memasuki goa, pengunjung akan menemukan masih banyak kelelawar sebagai penghuni tetap goa.
Kondisi batuan di dalam goa Kiskendo masih kokoh dan nampak tidak rapuh. Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi goa, inilah ketenangan.
Padahal, untuk berlayar di dalam goa tidak membutuhkan instruksi dari penjaga atau pengelola. Nyatanya, sebagian orang hanya menjelajahi goa bersama, bahkan ada yang menyendiri.
Selain sebagai wisata alam dan wisata edukasi, Gua Kiskendo pada mulanya merupakan tempat wisata religi khususnya bagi para pertapa, menurut catatan sejarah.
Di kawasan wisata tersebut terdapat sembilan pertapa yang dikeramatkan, yang pertama adalah yang dihormati dan dikeramatkan. Setiap pertapa memiliki nama berikut:
Untuk wisatawan yang bepergian dengan keluarga, resor wisata Gua Kiskendo dilengkapi dengan taman bermain anak-anak dan taman keluarga.
Setelah menyelesaikan aktivitas goa, taman ini menjadi tempat yang cocok untuk bersantai bersama keluarga.
Jika rute awal dari Daerah Istimewa Yogyakarta, rute menuju Gua Kiskendo, kemudian rute pertama ke JalanK.H. Ahmad Dahlan (Ahmad Dahlan).
Setelah itu, jalur selanjutnya akan mencapai Jalan Wates dan kemudian ke Jalan Siliwangi. Kemudian lanjutkan ke Jalan Godean dan masuk ke Jalan Raya Kaligesing.
Jarak tempuh dari Gua Ispujakada ke Gua Kiskendo kurang lebih 46 kilometer, dengan total waktu tempuh kurang lebih 1 jam 30 menit.
Tarif masuk Gua Kiskendo adalah Rp. 5.000 per orang. Biaya parkir adalah sebagai berikut:
Rp. Sepeda motor 2.000
Rp. 5.000 mobil
Dari Senin hingga Minggu, Gua Kiskendo buka mulai pukul 07.00 hingga 17.00.