10 Keindahan Air Tejun (Curug) di Bandung yang Lagi Hits
Keindahan Air Tejun (Curug) di Bandung yang Lagi Hits
Keindahan Air Tejun – Kota Kembang Bandung memanglah selalu memesona serta menarik buat di jelajahi, adanya keelokan alam yag menawan komplit dengan udaranya yang fresh. Membuat kota satu ini selalu jadi darmawisata di indonesia yang tidak bisa di lewati. memiliki topografi berbentuk pegunungan yang memungkin kan area ini memiliki sumber daya alam berbentuk air terjun. dalam bahasa sunda di ucap curug dengan curug yang jadi harapan tempat darmawisata Bandung. serupa perihalnya dengan wilayah di timur pulau jawa yang mengatakan dengan sebutan grojokan.
Di bandung tersebar diberbagai wilayah mulai dari kabupaten hingga kota cimahi, berikut air terjun yang paling mempesona wajib ada dalam daftar tempat wisata bandung yang harus kalian kunjungi
1.Curug Penganten

Curug Penganten yang ada di Bandung ini berbeda dengan Air Terjun Pengantin yang berada di Baturraden atau daerah lainnya yang memanglah didapat dari penampakan air terjun yang berjumlah sepasang atau kembar. Tempat darmawisata Bandung ini letaknya di Wisata Alam Katumiri di Jalan Raya Cihanjuang Km.5,56 ini lebih karena kisah pilu yang pernah terjadi di lokasi.
Konon zaman dahulu ada sepasang pengantin yang tewas secara mengenaskan di kawasan air terjun ini. Dari sana kemudian warga menamai curug yang sebelumnya bernama Curug Sewu atau Curug Manglayang ini menjadi Curug Penganten.Keelokan air terjun ini tidak butuh dipertanyakan, walaupun medan menuju posisi terhitung meletihkan tetapi suasana asri serta deburan air terjun akan menghapus lelah pengunjung.
2.Curug Tilu Leuwi Opat
Memadukan antara wisata curug, leuwi (sungai), gua dan kawasan hijau, tempat wisata Bandung ini kemudian diberi nama Curug Tilu Leuwi Opat. Lokasinya terletak di area Ciwangun Parongpong Kabupaten Bandung. Area darmawisata ini memiliki 4 air terjun, 4 sungai serta 2 gua.
Salah satu curug yang terdapat di kawasan wisata ini adalah Curug Tilu. Akses menuju ke tempat wisata Bandung yang keren ini bisa dilakukan dengan berkendara dari kota selama 2 jam menempuh jarak sekitar 20 kilometer. Jika telah hingga di loaksi banyak pilihan aktivitas yang bsia dicoba antara lain outbond, arum jeram, kemping, rappeling, memanjattebing, Paint Ball, Bermain Rakit, flying fox, shaking brigde dan lain-lain.
Curug tilu leuwi opat ialah suatu area darmawisata alam yang menyuguhkan hawa adem serta panorama alam yang sedang asri yang terdapat di area Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Curug merupakan air turun dalam bahasa sunda. Dikenal curug tilu sebab air turun ini mempunyai 3 kadar air turun, serta mempunyai 4 leuwi( bengawan). Sesungguhnya, di area ini bukan cuma terdapat curug tilu, tetapi terdapat pula sebagian curug yang lain semacam curug aseupan, curug citulang, serta curug cilaki, tidak kalah indah nya juga wisata alam yang ditawar kan berbagi danau yang ada di indonesia
Pasti saja ada leuwi yang jumlahnya 4 ialah leuwi baeud, leuwi babi hutan, leuwi kacapi serta leuwi gentong. Masing– masing dari curug serta leuwi ini mempunyai ketinggian serta daya air yang berlainan–beda, alhasil para wisatawan tidak dapat asal- asalan berenang di area curug ini. tidak hanya itu, ada pula 2 buah Goa yang terdapat di area ini ialah Goa Toke serta Goa Lalay. Curug tilu leuwi opat ini ditemui pada tahun 1996 serta mulai dikomersilkan sebagai area darmawisata alam pada tahun 2006.
3. Curug Citambur
Julukan Curug Citambur memanglah belum sepopuler curug- curug lain yang jadi tempat darmawisata di Bandung. Tetapi curug ini memiliki kehebatannya sendiri berbentuk terjunan air setinggi lebih dari 100 m yang menghasilkan hujan kekal di dekat posisi. Posisinya di pinggiran antara Ciwidey dengan kabupaten Cianjur.
Buat menikmati keelokan Curug Citambur wisatawan wajib berkendara mengarah dusun Pasirkuda. Nah, spot air turun ini terdapat benar di melintas kantor dusun Pasirkuda. Alat transportasi dapat diparkir di halaman besar sehabis itu jalur kaki sepanjang 100 m. Himbauan pada wisatawan buat tidak berdiri sangat dekat dengan terjunan air karena debit air di situ amat kencang serta tidak cuma dapat membuat pakaian berair basah tetapi pula sanggup melemparkan badan.
4. Curug Maribaya
Tempat Wisata Maribaya adalah salah satu tujuan berlibur yang terkenal di Bandung. Lokasi tempat wisata ini berada di kampung Cikondang, desa Lamajang, kecamatan Pangalengan, kabupaten Bandung. Jarak dari pusat kota sekitar 21 kilometer dan bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Di dalam Tempat Wisata Maribaya ini ada Curug Maribaya yang tidak terlalu besar maupun tinggi. Ukuran tingginya saja hanya sekitar 15 meter tapi terbagi menjadi tiga curug yakni Curug Cikawari, Cigulung dan Cikoleang. Wisatawan yang berkunjung akan diadakan bermacam sarana pendukung semacam taman bermain anak, kebun bunga, mushala, kamar kecil serta lain sebagainya.
5. Curug Malela
Curug Malela terletak di antrean awal bagaikan air turun sangat terkenal serta tengah hits di barisan tempat darmawisata Bandung. Curug ini memiliki karakter memanjang dengan terjunan air yang kencang. Keindahannya ini disejajarkan dengan air turun Niagara dalam tipe kecil. Terpikat bertamu ke curug ini? Ikuti dahulu pemaparan ajang jalur lebih dahulu.
Curug Malela terdapat di desa Manglid, dusun Cicadas, kecamatan Gerong, kabupaten Bandung Barat. Dari pusat kota wisatawan wajib berkendara 3 jam mengarah Perkebunan Montaya di ketinggian 1000 mdpl. Sehabis itu, lanjut jalur kaki melalui ajang yang curam saat sebelum kesimpulannya hingga di hadapan tempat darmawisata Bandung yang semacam Niagara kecil ini.
6. Curug Siliwangi
Berpindah ke area Bandung selatan, tepat di Taman Darmawisata serta Alam Perkemahan Gunung Puntang ada Curug Siliwangi yang indahnya tidak tersaingi. Curug Siliwangi sering dijadikan tempat buat main air serta mandi oleh wisatawan karena kolam di dasar air terjun ini relatif dangkal serta lumayan nyaman buat dipakai sebagai arena main, cocok amat sangat buat tujuan tempat darmawisata di Bandung!
Baca Juga : Wisata Gunung Terindah Di Indonesia
Cuma saja buat menikmati keelokan ini wisatawan wajib terlebih dahulu menapaki jalur setapak yang curam dan membelah area hutan di Gunung Puntang. Curug ini sendiri terletak di ketinggian 1. 200 mdpl yang membuat suasana di dekat air terjun terasa sejuk mengarah dingin.
7. Curug Cinulang
Curug Cinulang di Cicalengka Bandung, tempat darmawisata air turun ini terdapat di pinggiran kabupaten Bandung dengan Sumedang. Walaupun di pinggiran, lokasinya ngga sedemikian itu jauh dari pusat kota kenapa.
Nyatanya dahulu aku sempat bertamu kesini. Tetapi supaya lebih up to date, kesimpulannya sebagian hari yang kemudian menyudahi buat main ke curug Cinulang lagi. Lagian ngga sangat jauh pula dari rumah.
Curug Cinulang tuturnya sih tercantum ke dalam area Sumedang, persisnya di dusun Sindulang, kecamatan Cimanggung Sumedang. Tetapi, jauh lebih dekat serta gampang buat digapai dari Bandung. Julukan asli air turun ini tuturnya pula merupakan curug Sindulang. Tetapi lebih diketahui dengan julukan curug cinulang, bisa jadi sebab lebih gampang dituturkan betul?
Arah mengarah ke Curug Cinulang satu rute dengan arah ke hutan darmawisata Kareumbi Masigit. Jadi jika ingin, rekan- rekan dapat sekaligus bertamu ke 2 tempat ini.
Curug cinulang dapat dibilang salah satu darmawisata curug di Bandung timur yang lumayan populer
Buat mengarah kesini, kita bermukim simak jalur raya Bandung– Garut dari Cileunyi. Esok sehabis masuk ke jalur by pass Cicalengka, kamu hendak menciptakan jembatan dengan petunjuk ke arah Villa Aki– Enin di sisi kiri. Simak jalur itu, serta di perempatan dasar jembatan ambil jalur ke kiri serta simak saja lalu.Posisi curug cinulang kurang lebih 8 Kilometer dari mari.
Bila memakai alat transportasi biasa, dapat naik angkutan biasa dari Bandung ke Cicalengka, serta disambung dengan angkutan pedesaan dari halte cicalengka bidang Sindulang- Sindangwangi,selain keindahan curug yang berada di Garut terdapat pemandangan wisata alam pegunungan yang ada di indonesia
Buat lebih mudahnya, silahkan amati google map serta film mengarah posisi yang aku untuk aja betul, supaya lebih nyata.
Harga karcis masuk curug cinulang dikala aku bertamu merupakan Rp 10. 000 dikasih tiket
. Jadi kurang ketahui apakah harga ini akan berganti jika hari libur atau hari prei ataupun tidak
Disini, kita dapat main di zona air turun, serta berkelana naik menjajaki jalur ke arah atas. Dahulu sih buat berkelana ke atas wajib beri uang karcis lagi. Sebabnya tuturnya sebab zona depan masuk ke Bandung, sebaliknya zona atas masuk ke area Sumedang,
8.Curug Dago
Kota Bandung ialah area perbukitan serta pegunungan yang adem. Alhasil tidak bingung bila di kota bunga ini mempunyai kekayaan alam berbentuk pangkal air serta bengawan yang pantas dijelajahi. Salah satunya merupakan Curug Dago di area Halaman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Curug dalam bahasa Sunda maksudnya air turun.
Curug Dago ialah darmawisata air turun yang terdapat di Dusun Dago Kecamatan Coblong dekat 8 kilometer dari kota Bandung. Lokasinya yang tersembunyi dan minimnya advertensi dari penguasa kota Bandung membuat darmawisata air turun ini sedikit pengunjungnya.
Terjadinya air turun ini berawal dari gerakan bengawan Cikapundung yang mengalir dari Maribaya merambah kota Bandung, Jawa Barat. Ketinggian air terjunnya 12 m serta terletak pada ketinggian dekat 800 m diatas dataran laut. Gerakan air terjunnya hening tidak sedemikian itu kencang.
Curug Dago menaruh angka asal usul besar dari kerajaan Thailand. Jejak sejarahnya berbentuk 2 prasasti aset Raja Rama V ataupun Raja Chulalonkorn serta Raja Rama VII ataupun Raja Pradjathipok Pharaminthara. Prasasti berbicara Siam itu dipercayai bagaikan suatu ingatan si raja dikala bersemedi sembari menikmati deruan air turun yang hening.
Kedua prasasti itu terdapat di tebing bengawan Cikapundung yang tidak jauh dari posisi air turun. Prasasti ini dilindungi oleh Gedung Pengurusan Kepurbakalaan Asal usul serta Angka Konvensional Biro Pariwisata serta Kultur Jawa Barat. Untuk pengikut Budha di Indonesia, prasasti ini dikira bersih serta bertuah. Alhasil Curug Dago memiliki opini berhantu serta misterius.
Sarana yang bisa ditemui di darmawisata air turun ini salah satunya merupakan suatu hotel dengan rancangan villa bernama Dago Ahli. Berikutnya ada sebagian gerai yang menjual santapan enteng semacam gorengan serta kacang menggodok yang terdapat di dekat air turun. Terakhir tidak takluk berarti, diadakan tanah parkir besar buat menampung ratusan alat transportasi bermotor.
Keelokan Curug Dago terdapat pada air terjunnya yang menawan. Eksostisme pula terpancar dari air turun ini sebab atmosfer adem dari area Hutan Raya Juanda. Tumbuhan tropis dengan panorama alam hijau yang berkembang mengelilinginya membuat air turun ini sedemikian itu asri nan elok. Tempat darmawisata ini kerap dipakai buat kegiatan hiking, opname ataupun hanya berekreasi.
Akses buat mengarah Curug Dago cukuplah gampang. Terdapat 2 pengganti jalur yang dapat diseleksi, ialah melampaui jalur di melintas Halte Dago ataupun melampaui Halaman Adat Ganesha. Perjalanannya bisa ditempuh dengan alat transportasi cakra 2 ataupun jalur kaki. Tidak butuh takut, walaupun jalannya cukup kecil, namun telah berbeton serta apik alhasil aman buat dilewati.
Di sejauh jalur selangkah ini, pepohonan berkembang sedemikian itu rimbun serta rindang alhasil sinar mentari susah masuk. Dikala tumbuhan yang berkembang terus menjadi rindang, hingga tandanya kita telah dekat dengan posisi air turun. Kita hendak mengikuti suara gemuruhnya air turun bila memandang plang julukan Curug Dago yang tulisannya telah mulai lusuh.
9. Curug Jompong
Tempat satu ini luang marak diperbincangkan bagaikan pemicu terbentuknya banjir di Bengawan Citarum, Bandung, Jawa Barat. Curug yang mengalirkan air Bengawan Citarum ini dahulu ialah tempat darmawisata yang kesukaan di era kolonial Hindia Belanda. Tetapi saat ini tidak sedikit orang yang justru berputar meledek curug yang dikira bagaikan pembawa bala itu. Alasannya gerakan air yang kencang serta meluap dikira berawal dari Curug Jompong.
Terdaftar pada novel bimbingan darmawisata yang keluar pada tahun 1927 melaporkan kalau Curug Jompong ialah tempat darmawisata yang kerapkali didatangi masyarakat Belanda buat liburan. Novel itu bertajuk Gids van Bandoeng en Midden- Priangan yang dituli oleh S. A Reitsma serta W. H. Hoogland.
Curug yang terdapat di Jalur Terusan Nanjung, Dusun Jelegong, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung ini pada tahun 1930 ialah bagian ambang dari Bengawan Citarum yang dijadikan posisi subjek darmawisata oleh Penguasa Hindia Belanda.
Banjir memanglah telah jadi perihal lazim yang terjalin di wilayah Bandung. Tiap tahunnya tentu banjir menyerang serta mempertaruhkan banyak sekali harta barang yang tidak terbantu. Curah hujan yang besar dengan hutan- hutan yang mulai menurun. Tanah yang sepatutnya jadi hutan lindung serta resapan air saat ini lalu hadapi abrasi serta menimbulkan banjir yang melampaui Curug Jompong.
Tidak hanya situasi Wilayah Gerakan Bengawan( DAS) yang bertambah cacat, sampah- sampah pula disinyalir jadi pemicu terbentuknya banjir. Debit air raksasa yang melampaui Curug Jompong telah tidak bisa dilansir lagi oleh kanak- kanak bengawan Citarum yang bertambah apes ekosistemnya. Tanah tutupan yang sepatutnya jadi wilayah resapan air saat ini lalu menurun tumbuhan keras buat meresap air hujan. Alhasil air tidak bisa maksimal diserap tanah serta langsung saja kabur ke dataran.
Akhirnya dengan debit yang melewati kapasitas bengawan, hingga meluap air ke darat yang ialah tempat bermukim masyarakat.
Penguasa sempat melaksanakan pemangkasan sedalam 6 m bebatuan di Curug Jompong, pula pembuatan gerakan Citarum yang terbuat lurus dengan memotong meander gerakan bengawan berkelok. Sehabis itu seluruh, penguasa menggagas program terkini buat menghasilkan pemecahan terbentuknya banjir di Bandung dengan membuat gorong- gorong serta mengalirkan air ke Situ Siguling. Penguasa menyangka aksi ini ialah pemecahan yang bisa menanggulangi banjir tahunan di Kabupaten Bandung bagian selatan.
Lalu apakah pemecahan yang pas buat melindungi darmawisata Curug Jompong yang terkenal di era kolonial Hindia Belanda dahulu? Mudah- mudahan penguasa tidak salah mengutip tahap serta justru membikin kian akut hancurnya ekosistem bengawan di Bandung ini.
10.Curug Cimahi
Kamu tentu telah tidak asing lagi dengan darmawisata satu ini. Air turun Curug Cimahi. Diambil dari wikipedia Air turun Curug Cimahi merupakan air turun yang mempunyai ketinggian dekat 87 m. Ketinggian yang dipunyai oleh Air turun ini menjadikannya bagaikan Air turun paling tinggi di Bandung, Jawa Barat.
Baru- Baru ini darmawisata Curug Cimahi di penyempuraan. Tidak cuma pagi hari, kala malam hari para turis sedang dapat menikmati keelokan air turun ini. Dengan di lengkapi lampu aneka warna, Air Turun Curug ini mempunyai Julukan terkini ialah Darmawisata Pelangi.
Air turun ini menawarkan keindahannya melalui ketinggian yang eksentrik. Dengan keelokan yang ditawarkan, Air turun ini dapat jadi pengganti untuk kalian yang mau melancong ke air turun.
Julukan cimahi dari Air Turun ini berawal dari julukan bengawan yang mengalir diatasnya. Bengawan itu bernama Bengawan Cimahi. Curug ini terletak di ketinggian 1050 mdpl dengan temperatur berkisar 18- 22 bagian celciuc. Jadi hawa di Curug Cimahi ini cukup dingin.
Dari gapura masuk ke posisi Air turun kalian hendak melampaui tangga turun dengan situasi baik serta terpelihara. Sarana biasa yang sudah diadakan oleh pihak Curug ini merupakan shelter yang ada di tepi jalurdari gapura mengarah air turun, pagar pengaman, denah posisi, jalur selangkah, kursi, tempat kotor, pusat data, musholla, kamar mandi, berekreasi site serta pos piket.
Sarana yang lain yang bisa kita nikmatii merupakan air bersih.. tidak hanya itu ada pula tempat parkir yang terletak di zona dekat gapura. Di dekat gapura pula ditambah dasar buat wisatawan yang mau bebas menikmati atmosfer dekat.
Tempat yang sesuai unuk hunting gambar di Curug Cimahi ini terletak di tower penglihatan. Sebab dari tower pandang
ini kalian dapat memperoleh kerangka balik air turun dari atas. Tidak hanya itu ada kursi
serta meja bebas yang dapat dipakai buat tempat gambar atau hanya rehat. Kalian pula dapat gambar dari dasar sembari bersandar diatas batu dekat air turun.
Air turun Curug Cimahi pula diucap dengan Air turun Pelangi. Bila asian wisatawan hendak disajikan dengan pemandangan pelangi. Pelangi biaanya hendak nampak pada jam 1 sampai jam 3 petang.
Pelangi itu timbul disebabkan terdapatnya pembelokan sinar mentari oleh titik- titik air alhasil menciptakan lengkungan cakupan. Sebab inilah Air Turun Curug Cimahi diucap pula denga Air Turun Pelangi.
Keelokan Pelangi bisa kalian nikmati di tower penglihatan sembari bersandar–duduk di bangku bebas. Diposisi ini kalian hendak memandang nyata keelokan pelangi. Sembari memandang keelokan air turun, tumbuhan yang hijau, kukila berbicara empuk serta bebatuan- bebatuan besar membuat liburan kamu hendak bagus serta sempurna.
Temperatur disini pula lumayan dingin. Hingga kalian yang lumayan sensitif dengan hawa dingin janganlah kurang ingat bawa jaket. Serta yang sangat berarti buat pendamping. Bila kamu tidak mau ikatan kamu kenapa- napa, hingga simak peraturan yang legal.